Ongoing
Hello, old time
Kalem dong, minumnya. Gue nggak bakal rebut, ini."
Aku berdecak, kembali menandaskan isi dari botol berukuran sedang yang hanya tinggal seperempat. Seseorang di depanku menopang dagu, tersenyum-senyum menjengkelkan.
"Gue emang cantik, imut, manis dan ngegemesin. Tapi nggak usah gitu juga ngeliatinnya. Kalau lo jatuh cinta, gue males ngurusin hati berondong. Ribet!"
Mendengar ucapanku yang penuh percaya diri, namun merupakan sebuah kebenaran hakiki, dia mengumpat kecil. Aku malah semakin memasang pose tercantik yang kupunya. Dia mengernyit jijik. Lumayanlah menggoda anak ini, rasa takut dan gemetarku cukup terlupakan.
"Ngapain sih tadi lo lari-larian gitu? Keluar dari gang sepi, lagi. Mojok sama Mas Gende, jangan-jangan?"